Pernahkah kalian membayangkan seorang anak petani dari desa bisa menjadi lulusan terbaik di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)?
Meyrina Kusumaningrum membuktikan bahwa mimpi besar bisa dicapai dengan usaha dan doa. Anak petani ini berhasil lulus sebagai wisudawan terbaik STAN tahun 2020 dengan IPK 3,94. Bagaimana kisahnya?
Line: Artikel ini akan mengisahkan perjalanan inspiratif Meyrina, seorang anak petani dari Desa Plalangan, Ponorogo, yang berhasil meraih prestasi gemilang. Simak ceritanya berikut ini.
Perjalanan Menuju STAN
Meyrina Kusumaningrum, atau yang akrab disapa Mey, adalah anak pertama dari dua bersaudara. Ayahnya seorang petani, sementara ibunya ibu rumah tangga. Mey selalu bermimpi untuk menempuh pendidikan tinggi. Sejak SMP, ia sudah bercita-cita masuk STAN. Namun, sebelum itu, Mey sempat mencoba mendaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan Universitas Sebelas Maret, tetapi gagal. Ia akhirnya diterima di Jurusan Kebidanan Unair, namun keputusan akhir jatuh pada STAN karena peluang menjadi PNS lebih besar dan biaya pendidikan gratis.
Tantangan dan Perjuangan
Pada awal kuliah di STAN, Mey mengalami homesick yang cukup berat. Ia merasa kesulitan karena harus berpisah dari orang tua untuk pertama kalinya. Namun, ia terus berjuang, selalu belajar sendiri untuk memahami materi dengan lebih baik. Salah satu hal yang selalu dipegang teguh oleh Mey adalah pentingnya doa dari orang tua. Menurutnya, doa orang tua memiliki kekuatan luar biasa yang membantunya melalui masa-masa sulit di perkuliahan.
Selain itu, Mey harus melewati tes kesehatan yang menjadi tantangan tersendiri baginya. Ia mengaku tidak kuat berlari jarak jauh, namun dengan tekad dan latihan, ia berhasil melewati tes tersebut.
Pencapaian Gemilang
Mey berhasil menyelesaikan tugas akhirnya yang berjudul “Analisis Pengaruh Opini dan Temuan Audit BPK Terhadap Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten/Kota se Jawa Timur” dalam waktu enam hingga tujuh bulan. Dedikasi dan kerja kerasnya membuahkan hasil dengan predikat lulusan terbaik STAN 2020.
Mey mempersembahkan keberhasilannya ini untuk orang tuanya dan berharap bisa menjadi inspirasi bagi putra-putri lainnya di Ponorogo dan daerah lain. Pesannya sederhana namun dalam: teruslah belajar dan jangan pernah meremehkan kekuatan doa dari orang tua.
Kisah Meyrina Kusumaningrum adalah bukti nyata bahwa latar belakang ekonomi tidak menjadi penghalang untuk meraih prestasi. Dengan tekad kuat, kerja keras, dan dukungan dari keluarga, mimpi besar bisa tercapai.
Untuk membantu Sobat Priority dalam mempersiapkan anak-anak mereka meraih kesuksesan seperti Meyrina, jangan ragu untuk bergabung dengan Bimbel Priority. Dengan program bimbel yang komprehensif dan tutor berpengalaman, anak-anak kalian akan mendapatkan bimbingan terbaik. Ayo, daftar sekarang di Priority STAN dan bantu anak-anak meraih impian mereka bersama kami!
Sumber: Republika